Salah
satu unsur dalam manajemen SDM adalah pendayagunaan yaitu menempatkan orang
sesuai dengan kompetensinya sehingga bisa bekerja dengan optimal. Istilah lain
yang sering digunakan adalah the right man in the right place. Dalam hal
ini para manajer harus bisa melihat kemampuan atau kompetensi karyawannya
sehingga bisa menempatkan dalam posisi yang pas. Karena hal ini akan
berpengaruh terhadap kinerjanya. Apabila karyawan kita tidak punya kompetensi
yang sesuai, maka tentu saja hasilkan tidak akan seperti yang kita harapkan.
Sebuah hadist mengatakan ” Apabila kita menyerahkan sesuatutidak kepada
ahlinya, maka tunggulah kehancurannya”.
Konsep pendayagunaan ini sangat mudah diucapkan namun tidak
mudah untuk diterapkan. Terbukti masih banyak karyawan menyatakan tidak pas
dengan tugas yang diberikan, atau atasan yang menilai stafnya tidak bisa
bekerja dengan baik. Padahal mungkin saja memang kompetensi dan kemampuannya
tidak pas dibidang yang di berikan. Dalam hal ini diperlukan upaya untuk
menilai dan menggali kompetensi seseoranghingga memahami nilai-nilai(values)
yang ada pada dirinya, kemudian disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang tepat
buatnya. Keseluruhan tahap ini memerlukan waktu dan kesabaran dan pemahaman
pengetahuan yang baik untuk dapat menerapkannya.
Yang masih sering kita temui adalah atasan menganggap staf
atau bawahannya tidak bisa melakukan tugas dengan baik, sering melakukan kesalahan,
tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan dan menganggap karyawan ini
prestasinya jelek. Padahal dari konsep pendayagunaan tadi, kita perlu menilai,
mengevaluasi apakah karakter dia, kompetensi dan kemampuannya sesuai atau
cocokdengan pekerjaannya. Kadang atasan membandingkan prestasi karyawan dengan
yang lainnya tanpa menilai lebih dalam lagi. Sebagai atasan/pimpinan kita juga
harus melihat karyawan kita secara pribadi. dari tingkat pendidikan mungkin
sama, tetapi bisa jadi ada perbedaan antar yang satu dengan yang lainnya.
Menjadi tanggung jawab pimpinan untuk mendayagunakan karyawan tersebut bisa
lebih berdaya guna lagi sehingga bisa menghasilkan kinerja yang diinginkan.
Put your right man in the right place”. Kita bisa merefleksikannya dalam kehidupan
keluarga kita atau di lingkungan kantor kita dengan adanya perbedaan pada
karyawan kita. Akan menjadi sebuah kekuatan apabila kita bisa mencari peluang
pendayagunaan dari sebuah perbedaan. Apabila kita bisa menilai dan memahami
makna kompetensi (sekumpulan sifat, pengetahuan dan ketrampilan yang kita
miliki yang membedakan kita dengan yang lain) secara lebih baik dan
menempatkannya pada tempat yang sesuai, maka kita bisa mempergunakannyasebagai
kekuatan untuk mendapatkan sinergi tanpa merusak makna dari perbedaan itu.
PRINSIP "The Right Man on the Right Place" sangat populer di dunia manajemen. Penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat menjadi kunci sukses sebuah organisasi atau perusahaan.
PRINSIP "The Right Man on the Right Place" sangat populer di dunia manajemen. Penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat menjadi kunci sukses sebuah organisasi atau perusahaan.
Mantap Gan..
BalasHapusterus berkarya
Bung Yusuf, terima kasih paparan Anda. Kalo teori terebut diterapkan secara baik dan benar oleh para pemimpin dan pengambil kebijakan, saya yakin hasilnya akan lebih optimal. Namun yang sering terjadi secara praktik, teori tersebut sering dilalaikan di dunia KARIR. Yang paling ngeri yang sering terjadi di sekitar kita serta meraih SUKSES adalah "THE RIGHT MAN ON THE MONEY PLEASE". Yaitu "menempatkan seseorang sesuai dengan keuangannya". Inilah Mindset yang perlu diubah dan disadarkan secara nyata secara komprehensif baik bagi para pemimpin maupun para terpimpin. Lalu, bagaimana cara yang praktis dan mungkin efektif dapat mengubah mindset yang sudah terlanjur menjadi kebiasaan "THE RIGHT MAN ON THE MONEY PLESAE?"
BalasHapusterimakasih bang,ini sgt membantuu
BalasHapussekilas memang mudah menempatkan posisi karyawan/SDM sesuai standart. kita juga harus memahami karakter dr SDM2 tersebut dgn baik, cara menyikapipun berbeda kalau kita tau bgmn karakter manusianya. nnti bakal terciptanya lingkungan yg kondusif dan tentunya membangun pula produktifitas kerja.
BalasHapus