A.
PENGERTIAN
DAN JENIS EVALUASI
Pendidik menggunakan istilah evaluasi
untuk menunjukkan proses menentukan kekuatan atau nilai pekerjaan mereka.
Evaluasi adalah suatu cara mengukur hasil dari kegiatan pendidikan.
Beberapa jenis evaluasi yang berbeda
dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat formalitas dan ketepatannya.
Pembagian ini biasanya meliputi tiga tingkat: (1) evaluasi informal, (2)
evalasi semi formal, dan (3) evaluasi formal atau penelitian ilmiah (Morgan, et
al., 1976). Evaluasi informal adalah penilaian tentang masalah yang sederhana
tanpa menggunakan banyak pertimbangan prinsip-prinsip evaluasi. Sebaliknya,
evaluasi formal menggunakan prosedur riset yang canggih (Seepersad &
Henderson, 1984).
Di samping itu, ada pengelompokkan
menurut tujuannya, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi
formatif berusaha mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan selama masa
pengembangan program. Evaluasi sumatif menilai manfaat program versi terakhir
(Seepersad & Henderson, 1984).
B.
MANFAAT
EVALUASI
Terdapat beberapa manfaat mengapa
evaluasi dilakukan. Menurut Flores, Bueno, dan Lapastora (1983) manfaat
evaluasi adalah untuk:
1. Menentukan
patokan awal yang dapat dipakai sebagai dasar perbandingan tindakan baru.
2. Menetukan
pengarahan kembali (redicrection)
atau perbaikan suatu aktifitas.
3. Menumbuhkan
rasa aman kepada teknisi.
4. Meningkatkan
diri diantara penerima evaluasi.
Pendapat itu sejalan dengan Frutchey
(1973) yang menyatakan bahwa evaluasi (dalam hal ini evaluasi penyuluhan)
bermanfaat untuk:
1. Mengetahui
secara objektif apakah kegiatan penyuluhan benar-benar membawa hasil atau
tidak.
2. Mencek
secara periodic efektifitas program penyuluhan untuk menetukan hal mana saja
yang perlu ditingkatkan.
3. Memberikan
rasa aman kepada penyuluh.
4. Memberi
bukti konkret yang siap digunakan untuk keperluan pihak terkait.
5. Dapat
meningkatkan sikap professional dari penyuluh.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
manfaat evaluasi secara umum adalah untuk:
1. Menetukan
patokan awal;
2. Mengetahui
keberhasilan suatu kegiatan;
3. Mencek
secara periodic efektivitas suatu program;
4. Memberikan
rasa aman kepada pelaksana tugas;
5. Memberi
bukti konkret kepada pihak yang terkait;
6. Meningkatkan
sikap professional kepada penerima evaluasi.
C.
TUJUAN
EVALUASI
Tujuan utama evaluasi
dapat diringkas sebagai berikut (Morgan, et al., 1976).
1. Untuk
menentukan seberapa dekat peserta didik secara individual dan keseluruhan kelas
telah mencapai tujuan umum yang telah ditentukan.
2. Untuk
mengukur tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam waktu
tertentu.
3. Untuk
menentukan efektivitas bahan, metode, dan kegiatan pengajaran.
4. Untuk
memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik, instruktur, dan
masyarakat.
D.
PRINSIP
EVALUASI
Banyak yang dapat ditulis tentang prinsip
evaluasi, sebab prinsip evaluasi ini telah sering digunakan dalam
mengevaluasi bidang pendidikan dan
psikologi. Kebanyakan pendidik orang dewasa sudah mengetahui dengan baik
prinsip umum pendidikan dan psikologi (Morgan, et al., 1976).
Prinsip-prinsip evaluasi tersebut antara
lain:
1. Mempunyai
tujuan yang pasti;
2. Menggunakan
tujuan perilaku yang terjangkau dan pasti;
3. Bukti
tentang perubahan dalam diri individu;
4. Menggunakan
instrument yang tepat dalam evaluasi;
5. Kerja
sama antara peneliti dengan orang yang dinilai kemajuannya;
6. Tidak
perlu mengevaluasi semua hasil pembelajaran;
7. Evaluasi
harus berkesinambungan.
E.
PROSEDUR
EVALUASI
Banyak pengarang yang menulis tentang
prosedur evaluasi. Prosedur evaluasi tersebut berbeda-beda tergantung penekanan
kepentingan para pengarangnya. Sebagai contoh, prosedur evaluasi yang ditulis
oleh Ibrahim (2003) dan Soedarmanto (2005) antara lain:
1. Menetukan
tujuan atau kebutuhan;
2. Menetukan
criteria atau standar;
3. Melakukan
observasi atau pengumpulan kriteria atau standar;
4. Melakukan
observasi atau pengumpulan data;
5. Melakukan
analisis data;
6. Melakukan
perbandingan hasil dengan standar; dan
7. Membuat
penilaian atau pertimbangan.
Masih banyak lagi prosedur evaluasi yang
ditulis oleh beberapa pengarang diantaranya oleh Mardikanto (1992), Fruthcey
(1973), Seeperesad & Henderson (1984), Morgan, et al. (1976). Tetapi jika
diamati dari semua prosedur evaluasi yang dikemukakan oleh para penulis di
atas, terdapat unsure yang selalu ada, yakni (1) tujuan, (2) kriteria, (3)
instrument, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data. Namun masih ada satu
hal yang belum disebutkan, yaitu unsur kesimpulan yang perlu dinyatakan secara
eksplisit. Sehingga prosedur evaluasi menjadi:
1. Penetuan
tujuan atau kebutuhan evaluasi;
2. Penentuan
kriteria atau standar evaluasi;
3. Penyusunan
instrument atau kuesioner evaluasi;
4. Melakuan
pengumpulan data atau informasi;
5. Melakukan
analisis data atau informasi;
6. Membuat
kesimpulan.
F.
ILUSTRASI
EVALUASI
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam
melakukan evaluasi pendidikan orang dewasa, diantaranya menggunakan:
1. Lembar
saran penilaian;
2. Daftar
penilaian;
3. Evaluasi
diri;
4. Evaluasi
harian;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar