Sabtu, 30 Juni 2012

Evaluasi pendidikan orang dewasa


A.    PENGERTIAN DAN JENIS EVALUASI
Pendidik menggunakan istilah evaluasi untuk menunjukkan proses menentukan kekuatan atau nilai pekerjaan mereka. Evaluasi adalah suatu cara mengukur hasil dari kegiatan pendidikan.
Beberapa jenis evaluasi yang berbeda dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat formalitas dan ketepatannya. Pembagian ini biasanya meliputi tiga tingkat: (1) evaluasi informal, (2) evalasi semi formal, dan (3) evaluasi formal atau penelitian ilmiah (Morgan, et al., 1976). Evaluasi informal adalah penilaian tentang masalah yang sederhana tanpa menggunakan banyak pertimbangan prinsip-prinsip evaluasi. Sebaliknya, evaluasi formal menggunakan prosedur riset yang canggih (Seepersad & Henderson, 1984).
Di samping itu, ada pengelompokkan menurut tujuannya, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif berusaha mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan selama masa pengembangan program. Evaluasi sumatif menilai manfaat program versi terakhir (Seepersad & Henderson, 1984).

B.     MANFAAT EVALUASI
Terdapat beberapa manfaat mengapa evaluasi dilakukan. Menurut Flores, Bueno, dan Lapastora (1983) manfaat evaluasi adalah untuk:
1.      Menentukan patokan awal yang dapat dipakai sebagai dasar perbandingan tindakan baru.
2.      Menetukan pengarahan kembali (redicrection) atau perbaikan suatu aktifitas.
3.      Menumbuhkan rasa aman kepada teknisi.
4.      Meningkatkan diri diantara penerima evaluasi.
Pendapat itu sejalan dengan Frutchey (1973) yang menyatakan bahwa evaluasi (dalam hal ini evaluasi penyuluhan) bermanfaat untuk:
1.      Mengetahui secara objektif apakah kegiatan penyuluhan benar-benar membawa hasil atau tidak.
2.      Mencek secara periodic efektifitas program penyuluhan untuk menetukan hal mana saja yang perlu ditingkatkan.
3.      Memberikan rasa aman kepada penyuluh.
4.      Memberi bukti konkret yang siap digunakan untuk keperluan pihak terkait.
5.      Dapat meningkatkan sikap professional dari penyuluh.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manfaat evaluasi secara umum adalah untuk:
1.      Menetukan patokan awal;
2.      Mengetahui keberhasilan suatu kegiatan;
3.      Mencek secara periodic efektivitas suatu program;
4.      Memberikan rasa aman kepada pelaksana tugas;
5.      Memberi bukti konkret kepada pihak yang terkait;
6.      Meningkatkan sikap professional kepada penerima evaluasi.

C.    TUJUAN EVALUASI
Tujuan utama evaluasi dapat diringkas sebagai berikut (Morgan, et al., 1976).
1.      Untuk menentukan seberapa dekat peserta didik secara individual dan keseluruhan kelas telah mencapai tujuan umum yang telah ditentukan.
2.      Untuk mengukur tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam waktu tertentu.
3.      Untuk menentukan efektivitas bahan, metode, dan kegiatan pengajaran.
4.      Untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik, instruktur, dan masyarakat.

D.    PRINSIP EVALUASI
Banyak yang dapat ditulis tentang prinsip evaluasi, sebab prinsip evaluasi ini telah sering digunakan dalam mengevaluasi  bidang pendidikan dan psikologi. Kebanyakan pendidik orang dewasa sudah mengetahui dengan baik prinsip umum pendidikan dan psikologi (Morgan, et al., 1976).
Prinsip-prinsip evaluasi tersebut antara lain:
1.      Mempunyai tujuan yang pasti;
2.      Menggunakan tujuan perilaku yang terjangkau dan pasti;
3.      Bukti tentang perubahan dalam diri individu;
4.      Menggunakan instrument yang tepat dalam evaluasi;
5.      Kerja sama antara peneliti dengan orang yang dinilai kemajuannya;
6.      Tidak perlu mengevaluasi semua hasil pembelajaran;
7.      Evaluasi harus berkesinambungan.

E.     PROSEDUR EVALUASI
Banyak pengarang yang menulis tentang prosedur evaluasi. Prosedur evaluasi tersebut berbeda-beda tergantung penekanan kepentingan para pengarangnya. Sebagai contoh, prosedur evaluasi yang ditulis oleh Ibrahim (2003) dan Soedarmanto (2005) antara lain:
1.      Menetukan tujuan atau kebutuhan;
2.      Menetukan criteria atau standar;
3.      Melakukan observasi atau pengumpulan kriteria atau standar;
4.      Melakukan observasi atau pengumpulan data;
5.      Melakukan analisis data;
6.      Melakukan perbandingan hasil dengan standar; dan
7.      Membuat penilaian atau pertimbangan.
Masih banyak lagi prosedur evaluasi yang ditulis oleh beberapa pengarang diantaranya oleh Mardikanto (1992), Fruthcey (1973), Seeperesad & Henderson (1984), Morgan, et al. (1976). Tetapi jika diamati dari semua prosedur evaluasi yang dikemukakan oleh para penulis di atas, terdapat unsure yang selalu ada, yakni (1) tujuan, (2) kriteria, (3) instrument, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data. Namun masih ada satu hal yang belum disebutkan, yaitu unsur kesimpulan yang perlu dinyatakan secara eksplisit. Sehingga prosedur evaluasi menjadi:
1.      Penetuan tujuan atau kebutuhan evaluasi;
2.      Penentuan kriteria atau standar evaluasi;
3.      Penyusunan instrument atau kuesioner evaluasi;
4.      Melakuan pengumpulan data atau informasi;
5.      Melakukan analisis data atau informasi;
6.      Membuat kesimpulan.






F.     ILUSTRASI EVALUASI
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam melakukan evaluasi pendidikan orang dewasa, diantaranya menggunakan:
1.      Lembar saran penilaian;
2.      Daftar penilaian;
3.      Evaluasi diri;
4.      Evaluasi harian;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar